oleh fndy/Es 2.
Sulit
untuk terjangkau oleh kalangan masyarakat umum lebih lagi masyarakat terdekat,
disitulah terletak Universitas sunan giri Surabaya, terlihat lorong-lorong
kecil sebagai akses sehigga untuk mengenal apalagi terkenal rasanya tidak
memungkinkan, mahasiswa memberikan simbolis kampus yang mewah, karena pada
intinya kampusnya mepet sawah.
Ironisnya disekitar kampung setempat
sebagian banyak yang belum mengenal (unsuri) Universitas sunan giri surabaya,
kata arti dan makna yang terkandung selevel universitas sudah punya bahan
pembantu contohnya akses jalan yang bagus akan tetapi realita dan fakta kurang
memadahi, tapi alhamdulillah pada tanggal 06 april 2013 hari ahad kemaren,
kehadiranya pak dahlan iskan membuahkan hasil yang positif dan menguntungkan
bagi keluarga unsuri pada umumnya, ini semuanya atas semangat totalitas yayasan
yang sekaligus memilih rektor baru, atas alasan yang mereka kecamkan agar unsuri
sebagai universitas yang bangun dari tidurnya,bukan bangun tidur
Dalam kuliah umum bapak Dahlan Iskan peranya sebagai mentri
BUMN “saya telah membuktikan di BUMN ternyata uang bagi saya adalah nomer 6
karena kemajuan itu lebih banyak, ditentukan oleh yang namanya kemauan,
kemauan, kemauan, kemauan, kemauan, kamauan dan uang dari seorang pemimpin”,
inilah ungkapan pak Dahlan Iskan dalam kuliah umum di (unsuri) unuversitas
sunan giri Surabaya waru sidoarjo,
Dari kuliayah Umum tersebut dihadiri oleh ratusan
mahasiswa dari unsuri dan sebagian yang datang dari luar unsuri, Drs Prof
Sunaryo selaku rektor baru Unsuri dan ketua yayasan Prof Ali khaidar MA,
pak dahlan mencontohkan iklan didepan ada 12 sponsor namun dari salah satu
kurang layak yaitu PT garam persero, da PT IKI Makkasar yang merupakan termasuk
dari BUMN merugi dan bangkrut, akan tetapi dengan adanya kemauan semangat
totalitas untuk bisa progresif meningkatkan pendapatanya di masa yang akan
datang, hal ini perjuangan seorang pemimpin yang harus bijaksana sebagai tolak
ukurnya,
Contoh yang sama PT PLN itu
perusahaan yang besar tapi 10 tahun mendarita dan mengalami kerugian, tapi
dalam jangka 1 tahun perusahaan tersebut
bisa maju padahal pak Dahlan Iskan tidak memberikan modal sepeserpun, demikian
pemaparannya.Jikalau ada kemauan dan keinginan untuk merubah yang awalnya tidak
baik agar mencapai yang terbaik dari komitment rektor yang baru dalam pidato
yang disampaikannya beliau mengatakan saya siap datang ke UNSURI meskipun tidak
membawa mobil, dan seandainya jika saya tidak berkenan dalam sambutan ini dan
suruh turun dari jabatan rektor saat inipun saya akan turun membawa mobil saya
sendiri, tepukan tangan bergemuruh seakan ruang rektorat tidak muat
membendungnya,
Dadilah nahkoda (pemimpin) itu
menentukan kemajuan suatu Negara lebih khususnya lembaga, oleh karena itu
rektor UNSURI harus memiiliki kkemauan 24 karat sekarang Negara bukan jamannya
berpidato dan 24 karat, tapi realitasnya hanta 22, 20, 18 karat, bahkan tidak
berkarat sama sekali.
Rektor itu bukan soal bisa atau
tidak, tapi soal bekerja lebih baik bukan asal – asalan menunjukkan jari
telunjuk terhadap orang lain, namun secara tidak kita sadari empat jari
menunjuk kepada diri kita apakah kita lebih baik dari orang itu sendiri.
Dalam peranan kuliah umum itu, pak
Dahlan Iskan yang juga anggota dewan penyantun UNSURI menceritakan tentang
dirinya meskipun anak buruh tani dan tukang kayu namun semangat totalitas yang
tidak mudah kendur akhirnya menjadi menteri BUMN yang awalnya dipanggil oleh
presiden keluar dari perkiraan dan dugaan pak Dahlan Iskan yang disangkanya
akan menjadi menteri agama, soalnya beliau adalah lulusan madrasah Aliyah (MA)
Magetan. Ternyata perkiraan itu tidak tepat, malah beliau dimandat sebagai
menteri BUMN.
“Modal saya adalah aktivis”, kata
pak Dahlan Iskan. Kalau boleh penulis memberikan definisi dari kepanjangan
aktivis itu sendiri “Aku kantong selalu tipis”, tapi meskipun kantong pak
Dahlan selalu tipis, pak dahlan selalu kreatif dan militan, sehingga dari
situlah ambisi dan hasrat untuk menjadi orang yang sukses, mungkin karena sudah
terbiasa bertengkar dan mengadu pendapat terhadap orang lain, akhirnya menjadi
orang yang sukses yag tak dapat
dipungkiri dari segi akan lenyap dan hilang karena penyakit yang dideritanya
yang beberapa tahun yang akhirnya dibawa ke China untuk dioperasi ganti hati
yang kata dokternya nyawa pak Dahan tinggal 6 bulan lagi, “usaha dan ikhtiar
sangat diperlukan,” kata pak Dahlan dalam pemaparannya.
Yang pada dasarnya pak Dahlan
menghimbau kepada para mahasiswa yag merupakan calon pemimpin dimasa yang akan
datang perlunya diperhatikan modal seoranng pemimpin tidak harus pintar karena
kita sudah melihat fakta dan realita banyak orang – orang yang pintar akan
tetapi yang terjadi adalah tindakkan korupsi yang dia lakukan. Himbauan
sekaligus memberikan tips atau jalan keluar kepada para mahasiswa yang katanya
pemimpin ada dua macam, yakni populer dan memiliki rekan jejak rekanan atau
integritas. Kalau dijaman Orde Baru, cukup dengan “menjilat” untuk menjadi
seorang pemimpin namun kedepannya para mahasiswa perlunya menyusun rekam jejak
untuk menjadi seorang pemimpin. sekian semoga bermanfaat fndy/Es 2.
0 komentar:
Posting Komentar