Selasa, 04 Juni 2013

Kurapuhkan cinta terakhirnya


Cinta itu datang tak disangka dan tak diduga, yang mengalir seperti udara yang selalu mengalir kesemua arah. Aku menatapnya lewat di hadapanku seorang pria yang manis, ramah, bekarisma, tinggi yang pasti sekilas raganya tak ada celah buatnya. Setelah sekian lama aku kagum terhadapnya baru aku tahu pria itu bernama Dimas Raka Pradana, dan sering dipanggil dengan sebutan Raka. Aku tahu pribadinya dari kawan dekatku ternyata kekagumanku terhadapnya semakin tinggi sebab dia terlahir ditengah-tengah keluarga yang kurang mampu. Tetapi dia beruntung karna  dia pintar dan mendapatkan beasiswa , sehingga Raka dapat satu kampus denganku yang cukup dikenal. Dengan hasil prestasinya dia dapat membanggakan kedua orang tuanya.

Aku dan Raka kuliah dalam satu Universitas terkemuka di kota Sidoarjo dan parahnya lagi kita satu fakultas tapi beda semester dia semester enam sedangkan aku semester dua , Raka memiliki 3 sahabat yang paling dekat dengannya yaitu Ismail, Nizar dan Bayu. Mereka sudah seperti saudara bagi Raka. Tetapi ada teman satu kelas Raka  yang tidak suka dengannya, temannya yang jahat itu selalu mengganggu Raka dan mengadu domba, tetapi dengan kelapangan hatinya dia tidak menanggapi kenakalan temannya itu, malahan dia selalu memberikan maaf kepada temannya itu.
                        Dan pada hari itu juga ada mahasiswi baru transfer dari kota Malang dia terlihat cantik dan menawan mahasiswi itu bernama Dina. Parahnya lagi Dina  mulai suka dengan Raka  saat pandangan pertama dan Dina  mendekati Raka  detik demi detik, hari demi hari, bulan demi bulan dan akhirnya Dina duluan yang  menyatakkan perasaannya kepada Raka dan ternyata Raka  jugamenyimpan perasaan yang sama, dan mereka pun menjalin kasih. Dan selama bertahun-tahun mereka pacaran akan tetapi Raka mulai sadar akan kekagumanku padanya dan dia mulai menyukaiku akhirnya kita  jadian.
                        Aku sadar posisiku sebagai orang kedua memang salah akan tetapi Raka sangat sayang terhadapku dan Dina, begitupun rasa sayangku terhadap Raka. Selama Raka pacaran denganku  Dina sebenarnya mengetahui kalau Raka telah menghianati cintanya, tetapi Raka tak menyadari hal itu, dan Dinapun berkata kepada Raka “ Raka kamu pilih aku atau dia, aku itu terlalu sayang pada kamu Raka!!!”,
            Raka menjawab “ maaf selama ini aku telah membohogi kamu, aku tidak ada maksud seperti itu, aku juga sayang sama kamu, tapi aku juga sayang kepadanya, aku tidak bisa putuskan kalian berdua, aku terlalu sayang”.
     Dina pun bersahut sembari emosi “ tapi kenapa ka, kenapa kamu tidak jujur dari awal, kalau aku tau aku akan mengalah, tapi perasaan ini kamu biarkan mengalir dan pada akhirnya kamu telah menyakiti salah satu hati diantara orang yang kamu sayangin Raka”.
            Raka: “ maaf aku tidak ada maksud seperti itu Din”. Dina: “ya sudah lah sekarang kamu pilih aku atau dia”.
Raka: “keputusan itu sangat sulit aku tidak bisa Din”. Dina: “ kamu harus bisa”
            Dan pada saat itu Raka mengambil keputusan yang tidak ingin diberikannya dan yang dipilihnya itu ternyata aku dan Dina pun merasa sedih, tapi Dina tidak membencinya ia dianggap seperti kakak  kandungnya sendiri. Dan selama berbulan-bulan Dina menjauh dari kehidupan Raka, tanpa ada kabar apapun.
                        Tiba-tiba teman Raka bernama Ismail  memberikan kabar kalau Dina  sakit parah, tetapi Raka pun menganggap itu hanya gurauan saja, ternyata memang betul Dina sakit parah dan aku tidak dapat menjenguknya kata Raka, karna pada saat itu juga kakek Raka meninggal dunia, ia menitipkan salam kepada Dina  agar Dina cepat sembuh.
                        Dan seminggu telah berlalu Raka mendapatkan kabar lagi dari sahabatnya itu (menangis sambil tersedu-sedu) “ Raka, apa kamu tau Dina tidak ada lagi didunia ini diatelah meninggalkan kita semua!!”,
            Raka: “ (kaget, sambil tertawa kecil) hah kamu pasti lagi bercanda itu tidak mungkin terjadi, kamu pasti salah dengar”.
     Ismail: “ tidak aku tidak bergurau aku serius Raka ”.
            Raka pun kaget bukan main dan  setelah mengetahui bahwa kabar itu beneran. Dan raka menangis histeris akan tidak percaya bahwa orang yang pernah dicintainya kini telah tiada dimuka bumi ini, Raka kelihatan syok kemarin dia kehilanggan kakeknya sekarang dia kehilanga Dina. Raka dan aku ke rumah Dina mereka ingin bertemu dengan Dina  untuk terakhir kalinya. Sesampainya di rumah Raka berbaring dikamarnya ia bersedih karna Dina telah tiada ia berkata dalam hatinya
“ Dina walaupun kau telah tiada kau akan selalu dihatiku sampai kapanpun, dan kamu akan selalu terkenang dihatiku, semoga engkau diberikan tempat yang layak”.
                        Penyesalan Raka semakin mendalam saat dia tau bahwa selama menjelang kematiannya ternyata Dina merindukan masa- masa indah bersama Raka. Sejak saat itu aku merasa menjadi manusia yang paling bodoh karena telah melukai cinta suci Dina terhadap Raka yang terbawa hingga Dina menghadap ke sang pemilik hidup, ( dalam hatiku aku berkata ),” Aku akan menjaga Raka untukmu demi menebus semua rasa bersalahku terhadapmu karana telah merapuhkan bangunan cinta kalian”.{a2/es4/13}

0 komentar:

Posting Komentar

categories

ARTIKEL (5) CERPEN (2) FILM (3) I'LAM (2) MUSIC (1) NEWS (2) OTAWA (4) Profile (2) SAJIAN UTAMA (2) SASTRA (3) TAUSIYAH (1) TOKOH (2) VIDEO (1)